Selasa, 12 November 2013

Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di BEI Tahun 2013 (September – Oktober)




Abstrak
Tidak stabilnya situasi moneter yang tercermin dari inflasi dan tingkat suku bunga SBI mengakibatkan kekacauan dalam perekonomian. Hal tersebut menunjukkan eratnya pengaruh makro ekonomi terhadap indeks harga saham di pasar saham. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji mengenai pengaruh tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI terhadap indeks harga saham gabungan selama tahun 2013 (Agustus – Oktober) . Data diperoleh dari Indonesia Stock Exchange, Indikator ekonomi dari Badan Pusat Statistik, dan Laporan bulanan Bank Indonesia. Data dikumpulkan dengan teknik Dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan sedangkan variabel tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah, berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.

Kata kunci: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI



Bab   I   Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi investor untuk melakukan investasi di pasar modal khususnya saham, dan akan berdampak terhadap harga pasar saham di bursa. Dilanjutkan tahun 1998 yang merupakan awal runtuhnya perekonomian nasional Indonesia, ditandai dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Indonesia yang mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi terganggu. Selain itu krisis ekonomi juga menyebabkan variabel - variabel ekonomi, seperti suku bunga SBI, inflasi, mengalami perubahan yang cukup tajam. Suku bunga meningkat sampai mencapai angka 68,76% pertahun pada tahun 1998,
demikian juga inflasi mencapai angka 77% per tahun (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, 1998).
1.2  Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah tingkat inflasi dan suku bunga SBI, berpengaruh terhadap IHSG di BEI pada 2013 (Agustus – Oktober)  ?

1.2.2  Batasan Masalah
Untuk memberi batasan atas permasalahan yang akan dianalisis, sehingga analisis dan pembahasan tidak menyimpang, maka penulis perlu memberikan batasan permasalahan. Permasalahan yang akan menjadi pembahasan peneliti adalah pengaruh
1. faktor-faktor seperti tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI, terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2013 (Agustus – Oktober)

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh antara tingkat inflasi dan suku bunga SBI terhadap IHSG di BEI pada 2013 (Agustus – Oktober)

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Manfaat akademis
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan baru bahwa faktor-faktor ekonomi makro juga berpotensi mempengaruhi kinerja bursa saham, jadi tidak hanya faktor-faktor internal bursa itu sendiri saja.
2. Manfaat praktis
Memiliki manfaat untuk :
1. Bagi Investor dan Emiten Bagi investor dan emiten yang tercatat di BEI, hasil dari penelitian ini dapat membantu mereka dalam menentukan apakah akan menjual, membeli, ataukah menahan saham yang mereka miliki berkenaan dengan fluktuasi tingkat sukubunga SBI. Karena kesalahan dalam menentukan dan menerapkan strategi perdagangan di pasar modal, akan berakibat buruk bagi perusahaan atau investor sehingga dapat
2. Pemerintah Dengan diketahuinya dampak dari inflasi, dan tingkat suku bunga SBI terhadap IHSG, maka pemerintah dapat membuat kebijakan kebijakan untuk antisipasi berbagai macam persoalan kedepannya


BAB  II   Landasan Teori
INFLASI
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu gejala-gejala kenaikan harga barang-barang yang sifatnya itu umum dan terus-menerus.
Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor yaitu :
1. Kenaikan harga
Harga barang dapat di katakana naik jika harganya menjadi tinggi dari harga sebelumnya.
2. Bersifat umum
Kenaik harga suatu barang tidak dapat di katakana inflasi jika naiknya barang tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum .
3. Berlansung terus-menerus
Naiknya harga suatu barang tidak dapat di katakana inflasi jika naiknya barang tersebut terjadinya hanya sesaat, inflasi itu dilakukan dalam rentang minimal bulanan.

Ada beberapa faktor maslah sosial yang muncul dari inflasi yaitu :
1. Menurunya tingkat kesejahtraan rakyat
2. Memburuknya distribusi pendapatan
3. Terganggunya stabilitas ekonomi.

Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah atau tidaknya inflasi.
Dampak positif
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Dampak negatif
dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Tingkat Suku Bunga
Suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang dipinjamkan. Modal dialokasikan diantara para peminjam dengan tingkat bunga: perusahaan dengan peluang investasi yang paling menguntungkan akan bersedia dan mampu untuk membayar sebagian besar modal, sehingga perusahaan tersebut cenderung menariknya dari perusahaan-perusahaan yang tidak efisien atau dari perusahaan yang produknya sedang tidak dibutuhkan (Brigham dan Houston, 2006).
Pada dasarnya suku bunga  menurut Myers (1999) dapat dibedakan menjadi suku bunga sederhana dan suku bunga majemuk. Suku bunga sederhana mengambil asumsi bahwa yang dinvestasikan hanya jumlah pokok investasinya saja sedangkan bunga tidak ikut di investasikan



SERTIFIKAT BANK INDONESIA
Pengertian SBI
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek  dengan sistem diskonto/bunga.
SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang beredar.
Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan.

Tujuan Penerbitan SBI
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal ditambah uang giral di Bank Indonesia ) yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh Bank Indonesia untuk mengurangi kelebihan uang tersebut.

Dasar Hukum Penerbitan SBI
Adapun dasar hukum penerbitan Sertifikat Bank Iindonesia adalah surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/67/KEP/DIR tanggal 23 Juli 1998 tentang penerbitan dan perdagangan SBI serta intervensi Rupiah.

Pihak yang Berhak Memiliki SBI
Sejalan dengan ide dasar penerbitan SBI sebagai salah satu piranti operasi pasar terbuka, penjualan SBI diprioritaskan pada lembaga perbankan. Tetapi tidak tertutup kemungkianan masyarakat baik perorangan maupun perusahaan untuk dapat memiliki SBI. Pembelian SBI oleh masyarakat tidak dapat dilakukan secara langsung kepada Bank Indonesia , melainkan harus melalui bank umum serta pialang pasar uang dan pialang pasar modal yang ditunjuk Bank Indonesia .

Karakteristik SBI
1. Jangka waktu maksimum 12 bulan
2. Denominasi dari yang terendah Rp. 50 juta sampai tertinggi Rp. 100 Milyar.
3. Pembelian SBI oleh masyararakat minimal Rp. 100 juta dan selebihnya dengan kelipatan Rp.
     50 juta.
4. SBI diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto.
5. Nilai diskonto dihitung sebagai berikut:
    Nilai diskonto: Nilai nominal – Nilai tunai

INDEKS HARGA SAHAM
Pengertian Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham.

Jenis Jenis Indeks 
Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik.
Indeks-indeks tersebut adalah:
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). 
2. Indeks Sektoral 
3. Indeks LQ45
4. Jakarta Islmic Index (JII)
5. Indeks Kompas100
6. Indeks BISNIS-27
7. Indeks PEFINDO25
8. Indeks SRI-KEHATI
9. Indeks Papan Utama
10. Indeks Papan Pengembangan
11. Indeks Individual

Pengertian Saham
Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT), saham juga di identifikasikan sebagai surat bukti kepemilikan dalam suatu PT yang diperoleh melalui pembelian atau cara lain yang kemudian memberikan hak atas deviden dan lain-lain sesuai dengan besar kecilnya investasi modal pada perusahaan tersebut.

Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga para pemegang saham berhak menentukan menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham juga berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh perusahaan. Sebaliknya, pemegang sahampun turut menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut. Modal saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat sahamnya (Simamora200:408).



Jenis Jenis Saham
Jenis saham berdasarkan cara peralihan hak
A. Saham atas unjuk (bearer stocks)
B. Saham atas nama (registered stocks)

Jenis saham berdasarkan hak tagihan (klaim)
A. Saham biasa (common stocks)
B. Saham preferen (prefered stock)


BAB   III   PEMBAHASAN
3.1  Hasil Penelitian
3.1.1  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
DATA IHSG BULAN AGUSTUS - OKTOBER 2013
Date
Date
High
Low
Close
Volume
Adj Close
31/10/2013
4533.76
4547.35
4483.62
4510.63
3764684800
4510.63
30/10/2013
4563.71
4579.42
4541.76
4574.88
3015842400
4574.88
29/10/2013
4581.1
4592.52
4543.41
4562.77
3053128400
4562.77
28/10/2013
4594
4611.26
4573.4
4590.54
3398212400
4590.54
25/10/2013
4579.36
4604.21
4567.41
4580.85
3693656000
4580.85
24/10/2013
4537.56
4594.85
4533.35
4594.85
4364612000
4594.85
23/10/2013
4530.14
4609.11
4530.14
4546.5
4103303600
4546.5
22/10/2013
4551.23
4559.5
4499.69
4512.74
3071937000
4512.74
21/10/2013
4557.61
4584.98
4549.93
4578.18
4002371200
4578.18
18/10/2013
4519.19
4546.57
4501.15
4546.57
4222027200
4546.57
17/10/2013
4525.15
4550.54
4501.63
4518.93
4134583200
4518.93
16/10/2013
4527.81
4533.03
4484.38
4492.26
2532377000
4492.26
11/10/2013
4523.93
4543.73
4506.85
4519.91
3386487200
4519.91
10/10/2013
4481.26
4503.08
4477.46
4486.68
3908083600
4486.68
9/10/2013
4420.63
4469.24
4409.62
4457.44
3999435600
4457.44
8/10/2013
4359.03
4439.72
4358.02
4432.51
3636659200
4432.51
7/10/2013
4392.55
4409.77
4357.46
4374.96
3091710000
4374.96
4/10/2013
4408.75
4412.17
4373.01
4389.35
2708647600
4389.35
3/10/2013
4396.52
4422.78
4395.75
4418.64
2671040000
4418.64
2/10/2013
4372.01
4425.92
4372.01
4387.6
3185435000
4387.6
1/10/2013
4314.96
4379.68
4314.96
4345.9
3090900000
4345.9
30/9/2013
4385.51
4403.38
4313.29
4316.18
3056890000
4316.18
27/9/2013
4436.76
4452.88
4412.28
4423.72
2654458400
4423.72
26/9/2013
4402.95
4470.25
4395.81
4405.89
3713120000
4405.89
25/9/2013
4390.24
4443.37
4353.22
4406.77
3445498000
4406.77
24/9/2013
4548.55
4574.58
4443.41
4460.41
4098431200
4460.41
23/9/2013
4526.8
4562.86
4512.21
4562.86
3482981600
4562.86
20/9/2013
4655.52
4669.72
4576.32
4583.83
4387711200
4583.83
19/9/2013
4576.57
4791.77
4576.57
4670.73
8323665600
4670.73
18/9/2013
4501.96
4505.08
4448.08
4463.25
4909932800
4463.25
17/9/2013
4518.26
4536.93
4479.29
4517.62
5181908000
4517.62
16/9/2013
4403.4
4522.24
4403.4
4522.24
5450444400
4522.24
13/9/2013
4338.79
4375.54
4318.22
4375.54
3870631200
4375.54
12/9/2013
4331.29
4372.1
4318.6
4356.6
4487172800
4356.6
11/9/2013
4377.1
4404.75
4289.81
4349.42
5191052400
4349.42
10/9/2013
4226.14
4358.14
4225.8
4358.14
6772690400
4358.14
9/9/2013
4105.94
4191.26
4102.42
4191.26
4167493600
4191.26
6/9/2013
4058.46
4072.35
4012.68
4072.35
3292601600
4072.35
5/9/2013
4094.15
4123.73
4015.44
4050.86
3881655200
4050.86
4/9/2013
4143.74
4144.62
4069.7
4073.46
4620103600
4073.46
3/9/2013
4112.63
4172.33
4110.16
4164.01
3977986000
4164.01
2/9/2013
4196.72
4206.95
4061.64
4101.23
3556624400
4101.23
30/8/2013
4099.26
4195.09
4093.79
4195.09
4668788800
4195.09
29/8/2013
4041.5
4103.59
4026.86
4103.59
4577416000
4103.59
28/8/2013
3902.47
4033.61
3837.74
4026.48
4977672000
4026.48
27/8/2013
4099.37
4100.18
3954.86
3967.84
4156996800
3967.84
26/8/2013
4176.75
4196.19
4120.67
4120.67
3468430000
4120.67
23/8/2013
4196.1
4239.88
4151.51
4169.83
4104094000
4169.83
22/8/2013
4167.45
4192.18
4107.65
4171.41
5913409600
4171.41
21/8/2013
4184.23
4261.44
4150.24
4218.45
5090712800
4218.45
20/8/2013
4259.6
4259.6
4062.3
4174.98
5402594400
4174.98
19/8/2013
4534.31
4536.14
4310.69
4313.52
3906464400
4313.52
16/8/2013
4647.28
4647.28
4568.48
4568.65
3289657600
4568.65
15/8/2013
4682.97
4686.29
4664.1
4685.13
2800799600
4685.13
14/8/2013
4658.68
4699.73
4649.35
4699.73
3467140800
4699.73
13/8/2013
4597.19
4652.4
4597.19
4652.4
2968920000
4652.4
12/8/2013
4629.38
4634.21
4581.85
4597.78
2595198400
4597.78
9/8/2013
4718.1
4718.1
4718.1
4718.1
0
4718.1
2/8/2013
4645.25
4658.43
4619.08
4640.78
2705466000
4640.78
1/8/2013
4618.96
4632.43
4592.09
4624.34
2848430400
4624.34


3.1.2  Inflasi
DATA INFLASI DAN IHK BULAN AGUSTUS - OKTOBER 2013
Agustus        IHK / INFLASI                            146,25      /       1,12 
September   IHK / INFLASI                             145,74      /      -0,35 
Oktober       IHK / INFLASI                             145,87      /       0,09

3.1.3  Tingkat Suku Bunga SBI
DATA SUKU BUNGA SBI BULAN AGUSTUS - OKTOBER 2013

  Tanggal                        BI Rate
8 Oktober                       7,25%
12 September                 7,25%
29 Agustus                      7,00%


Bab  IV  KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
tingkat suku bunga SBI dan tingkat inflasi secara bersama sama berpengaruh nyata terhadap indeks harga saham gabungan
Saran
Bagi investor yang akan melakukan penanaman modal dapat mempertimbangkan tingkat suku bunga SBI dan Inflasi, karna dapat mempengaruhi angka indeks harga saham gabungan yang berakibat mempengaruhi harga saham emiten tersebut.


Sumber  :