Abstrak
Tidak stabilnya situasi moneter yang
tercermin dari inflasi dan tingkat suku bunga SBI mengakibatkan kekacauan dalam
perekonomian. Hal tersebut menunjukkan eratnya pengaruh makro ekonomi terhadap
indeks harga saham di pasar saham. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji
mengenai pengaruh tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI terhadap indeks
harga saham gabungan selama tahun 2013 (Agustus – Oktober) . Data diperoleh
dari Indonesia Stock Exchange, Indikator ekonomi dari Badan Pusat Statistik,
dan Laporan bulanan Bank Indonesia. Data dikumpulkan dengan teknik
Dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan
sedangkan variabel tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah, berpengaruh
negatif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.
Kata kunci: Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Semenjak krisis ekonomi menghantam
Indonesia pada pertengahan1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam
bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi
investor untuk melakukan investasi di pasar modal khususnya saham, dan akan
berdampak terhadap harga pasar saham di bursa. Dilanjutkan tahun 1998 yang
merupakan awal runtuhnya perekonomian nasional Indonesia, ditandai dengan
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Indonesia yang mengakibatkan
hampir semua kegiatan ekonomi terganggu. Selain itu krisis ekonomi juga
menyebabkan variabel - variabel ekonomi, seperti suku bunga SBI, inflasi,
mengalami perubahan yang cukup tajam. Suku bunga meningkat sampai mencapai
angka 68,76% pertahun pada tahun 1998,
demikian juga inflasi mencapai angka
77% per tahun (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, 1998).
1.2 Rumusan dan
Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah tingkat inflasi dan suku
bunga SBI, berpengaruh terhadap IHSG di BEI pada 2013 (Agustus – Oktober) ?
1.2.2 Batasan Masalah
Untuk memberi batasan atas permasalahan
yang akan dianalisis, sehingga analisis dan pembahasan tidak menyimpang, maka
penulis perlu memberikan batasan permasalahan. Permasalahan yang akan menjadi
pembahasan peneliti adalah pengaruh
1. faktor-faktor seperti tingkat
inflasi dan tingkat suku bunga SBI, terhadap pergerakan indeks harga saham
gabungan (IHSG) pada 2013 (Agustus – Oktober)
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh antara
tingkat inflasi dan suku bunga SBI terhadap IHSG di BEI pada 2013 (Agustus –
Oktober)
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor sebagai bahan pertimbangan
yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Secara
terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Manfaat akademis
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan baru bahwa faktor-faktor
ekonomi makro juga berpotensi mempengaruhi kinerja bursa saham, jadi tidak
hanya faktor-faktor internal bursa itu sendiri saja.
2. Manfaat praktis
Memiliki manfaat untuk :
1. Bagi Investor dan Emiten Bagi
investor dan emiten yang tercatat di BEI, hasil dari penelitian ini dapat
membantu mereka dalam menentukan apakah akan menjual, membeli, ataukah menahan
saham yang mereka miliki berkenaan dengan fluktuasi tingkat sukubunga SBI.
Karena kesalahan dalam menentukan dan menerapkan strategi perdagangan di pasar
modal, akan berakibat buruk bagi perusahaan atau investor sehingga dapat
2. Pemerintah Dengan diketahuinya
dampak dari inflasi, dan tingkat suku bunga SBI terhadap IHSG, maka pemerintah
dapat membuat kebijakan kebijakan untuk antisipasi berbagai macam persoalan
kedepannya
BAB II Landasan Teori
INFLASI
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu gejala-gejala
kenaikan harga barang-barang yang sifatnya itu umum dan terus-menerus.
Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor yaitu :
1. Kenaikan harga
Harga barang dapat di katakana naik
jika harganya menjadi tinggi dari harga sebelumnya.
2. Bersifat umum
Kenaik harga suatu barang tidak
dapat di katakana inflasi jika naiknya barang tersebut tidak menyebabkan
harga-harga secara umum .
3. Berlansung terus-menerus
Naiknya harga suatu barang tidak
dapat di katakana inflasi jika naiknya barang tersebut terjadinya hanya sesaat,
inflasi itu dilakukan dalam rentang minimal bulanan.
Ada beberapa faktor maslah sosial yang muncul dari inflasi
yaitu :
1. Menurunya tingkat kesejahtraan
rakyat
2. Memburuknya distribusi pendapatan
3. Terganggunya stabilitas ekonomi.
Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif
tergantung parah atau tidaknya inflasi.
Dampak positif
Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih
baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Dampak negatif
dalam masa inflasi yang parah, yaitu
pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian
dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja,
menabung, atau mengadakan investasi
dan produksi
karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti
pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan
kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi
semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan.
Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990,
uang
pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau
tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah.
Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti
misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya
dengan pegawai
yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Tingkat
Suku Bunga
Suku bunga adalah jumlah bunga yang
dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang
dipinjamkan. Modal
dialokasikan diantara para peminjam dengan tingkat bunga: perusahaan dengan
peluang investasi yang paling menguntungkan akan bersedia dan mampu untuk
membayar sebagian besar modal, sehingga perusahaan tersebut cenderung
menariknya dari perusahaan-perusahaan yang tidak efisien atau dari perusahaan
yang produknya sedang tidak dibutuhkan (Brigham dan Houston, 2006).
Pada dasarnya suku bunga menurut Myers (1999) dapat dibedakan menjadi suku bunga sederhana dan suku bunga
majemuk. Suku bunga sederhana mengambil asumsi bahwa yang dinvestasikan hanya
jumlah pokok investasinya saja sedangkan bunga tidak ikut di investasikan
SERTIFIKAT BANK INDONESIA
Pengertian SBI
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
adalah surat berharga
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka
waktu pendek dengan sistem diskonto/bunga.
SBI merupakan salah satu mekanisme
yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan
menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer
yang beredar.
Tingkat suku bunga yang berlaku pada
setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang.
Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga
BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk
pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan
sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan.
Tujuan Penerbitan SBI
Sebagai otoritas moneter, Bank
Indonesia berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam paradigma yang
dianut, jumlah uang primer (uang kartal ditambah uang giral di Bank Indonesia )
yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai rupiah. SBI diterbitkan dan
dijual oleh Bank Indonesia untuk mengurangi kelebihan uang tersebut.
Dasar Hukum Penerbitan SBI
Adapun dasar hukum penerbitan
Sertifikat Bank Iindonesia adalah surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.
31/67/KEP/DIR tanggal 23 Juli 1998 tentang penerbitan dan perdagangan SBI serta
intervensi Rupiah.
Pihak yang Berhak Memiliki SBI
Sejalan dengan ide dasar penerbitan
SBI sebagai salah satu piranti operasi pasar terbuka, penjualan SBI
diprioritaskan pada lembaga perbankan. Tetapi tidak tertutup kemungkianan
masyarakat baik perorangan maupun perusahaan untuk dapat memiliki SBI.
Pembelian SBI oleh masyarakat tidak dapat dilakukan secara langsung kepada Bank
Indonesia , melainkan harus melalui bank umum serta pialang pasar uang dan
pialang pasar modal yang ditunjuk Bank Indonesia .
Karakteristik SBI
1. Jangka waktu maksimum 12 bulan
2. Denominasi dari yang terendah Rp.
50 juta sampai tertinggi Rp. 100 Milyar.
3. Pembelian SBI oleh masyararakat
minimal Rp. 100 juta dan selebihnya dengan kelipatan Rp.
50 juta.
4. SBI diterbitkan dan
diperdagangkan dengan sistem diskonto.
5. Nilai diskonto dihitung sebagai
berikut:
Nilai diskonto: Nilai nominal – Nilai tunai
INDEKS HARGA SAHAM
Pengertian Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah indikator
atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi
investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham.
Jenis Jenis Indeks
Saat ini Bursa Efek Indonesia
memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan
melalui media cetak maupun elektronik.
Indeks-indeks tersebut adalah:
1. Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG)
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
IHSG adalah milik Bursa Efek
Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk yang
diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).
Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas
keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang menggunakan IHSG
sebagai acuan (benchmark).
2. Indeks Sektoral
3. Indeks LQ45
4. Jakarta Islmic Index (JII)
5. Indeks Kompas100
6. Indeks BISNIS-27
7. Indeks PEFINDO25
8. Indeks SRI-KEHATI
9. Indeks Papan Utama
10. Indeks Papan Pengembangan
11. Indeks Individual
Pengertian Saham
Saham merupakan tanda penyertaan
modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT), saham juga di identifikasikan sebagai
surat bukti kepemilikan dalam suatu PT yang diperoleh melalui pembelian atau
cara lain yang kemudian memberikan hak atas deviden dan lain-lain sesuai dengan
besar kecilnya investasi modal pada perusahaan tersebut.
Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga para pemegang saham berhak menentukan menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham juga berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh perusahaan. Sebaliknya, pemegang sahampun turut menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut. Modal saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat sahamnya (Simamora200:408).
Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan sehingga para pemegang saham berhak menentukan menentukan arah kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang saham juga berhak memperoleh deviden yang dibagikan oleh perusahaan. Sebaliknya, pemegang sahampun turut menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut. Modal saham adalah unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sebagai bukti kepemilikan atas saham, perseroan terbatas menerbitkan sertifikat sahamnya (Simamora200:408).
Jenis Jenis Saham
Jenis saham berdasarkan cara peralihan hak
A. Saham atas unjuk (bearer
stocks)
B. Saham atas nama (registered
stocks)
Jenis saham berdasarkan hak tagihan (klaim)
A. Saham biasa (common stocks)
B. Saham preferen (prefered
stock)
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG)
DATA IHSG BULAN AGUSTUS - OKTOBER 2013
Date
|
Date
|
High
|
Low
|
Close
|
Volume
|
Adj Close
|
31/10/2013
|
4533.76
|
4547.35
|
4483.62
|
4510.63
|
3764684800
|
4510.63
|
30/10/2013
|
4563.71
|
4579.42
|
4541.76
|
4574.88
|
3015842400
|
4574.88
|
29/10/2013
|
4581.1
|
4592.52
|
4543.41
|
4562.77
|
3053128400
|
4562.77
|
28/10/2013
|
4594
|
4611.26
|
4573.4
|
4590.54
|
3398212400
|
4590.54
|
25/10/2013
|
4579.36
|
4604.21
|
4567.41
|
4580.85
|
3693656000
|
4580.85
|
24/10/2013
|
4537.56
|
4594.85
|
4533.35
|
4594.85
|
4364612000
|
4594.85
|
23/10/2013
|
4530.14
|
4609.11
|
4530.14
|
4546.5
|
4103303600
|
4546.5
|
22/10/2013
|
4551.23
|
4559.5
|
4499.69
|
4512.74
|
3071937000
|
4512.74
|
21/10/2013
|
4557.61
|
4584.98
|
4549.93
|
4578.18
|
4002371200
|
4578.18
|
18/10/2013
|
4519.19
|
4546.57
|
4501.15
|
4546.57
|
4222027200
|
4546.57
|
17/10/2013
|
4525.15
|
4550.54
|
4501.63
|
4518.93
|
4134583200
|
4518.93
|
16/10/2013
|
4527.81
|
4533.03
|
4484.38
|
4492.26
|
2532377000
|
4492.26
|
11/10/2013
|
4523.93
|
4543.73
|
4506.85
|
4519.91
|
3386487200
|
4519.91
|
10/10/2013
|
4481.26
|
4503.08
|
4477.46
|
4486.68
|
3908083600
|
4486.68
|
9/10/2013
|
4420.63
|
4469.24
|
4409.62
|
4457.44
|
3999435600
|
4457.44
|
8/10/2013
|
4359.03
|
4439.72
|
4358.02
|
4432.51
|
3636659200
|
4432.51
|
7/10/2013
|
4392.55
|
4409.77
|
4357.46
|
4374.96
|
3091710000
|
4374.96
|
4/10/2013
|
4408.75
|
4412.17
|
4373.01
|
4389.35
|
2708647600
|
4389.35
|
3/10/2013
|
4396.52
|
4422.78
|
4395.75
|
4418.64
|
2671040000
|
4418.64
|
2/10/2013
|
4372.01
|
4425.92
|
4372.01
|
4387.6
|
3185435000
|
4387.6
|
1/10/2013
|
4314.96
|
4379.68
|
4314.96
|
4345.9
|
3090900000
|
4345.9
|
30/9/2013
|
4385.51
|
4403.38
|
4313.29
|
4316.18
|
3056890000
|
4316.18
|
27/9/2013
|
4436.76
|
4452.88
|
4412.28
|
4423.72
|
2654458400
|
4423.72
|
26/9/2013
|
4402.95
|
4470.25
|
4395.81
|
4405.89
|
3713120000
|
4405.89
|
25/9/2013
|
4390.24
|
4443.37
|
4353.22
|
4406.77
|
3445498000
|
4406.77
|
24/9/2013
|
4548.55
|
4574.58
|
4443.41
|
4460.41
|
4098431200
|
4460.41
|
23/9/2013
|
4526.8
|
4562.86
|
4512.21
|
4562.86
|
3482981600
|
4562.86
|
20/9/2013
|
4655.52
|
4669.72
|
4576.32
|
4583.83
|
4387711200
|
4583.83
|
19/9/2013
|
4576.57
|
4791.77
|
4576.57
|
4670.73
|
8323665600
|
4670.73
|
18/9/2013
|
4501.96
|
4505.08
|
4448.08
|
4463.25
|
4909932800
|
4463.25
|
17/9/2013
|
4518.26
|
4536.93
|
4479.29
|
4517.62
|
5181908000
|
4517.62
|
16/9/2013
|
4403.4
|
4522.24
|
4403.4
|
4522.24
|
5450444400
|
4522.24
|
13/9/2013
|
4338.79
|
4375.54
|
4318.22
|
4375.54
|
3870631200
|
4375.54
|
12/9/2013
|
4331.29
|
4372.1
|
4318.6
|
4356.6
|
4487172800
|
4356.6
|
11/9/2013
|
4377.1
|
4404.75
|
4289.81
|
4349.42
|
5191052400
|
4349.42
|
10/9/2013
|
4226.14
|
4358.14
|
4225.8
|
4358.14
|
6772690400
|
4358.14
|
9/9/2013
|
4105.94
|
4191.26
|
4102.42
|
4191.26
|
4167493600
|
4191.26
|
6/9/2013
|
4058.46
|
4072.35
|
4012.68
|
4072.35
|
3292601600
|
4072.35
|
5/9/2013
|
4094.15
|
4123.73
|
4015.44
|
4050.86
|
3881655200
|
4050.86
|
4/9/2013
|
4143.74
|
4144.62
|
4069.7
|
4073.46
|
4620103600
|
4073.46
|
3/9/2013
|
4112.63
|
4172.33
|
4110.16
|
4164.01
|
3977986000
|
4164.01
|
2/9/2013
|
4196.72
|
4206.95
|
4061.64
|
4101.23
|
3556624400
|
4101.23
|
30/8/2013
|
4099.26
|
4195.09
|
4093.79
|
4195.09
|
4668788800
|
4195.09
|
29/8/2013
|
4041.5
|
4103.59
|
4026.86
|
4103.59
|
4577416000
|
4103.59
|
28/8/2013
|
3902.47
|
4033.61
|
3837.74
|
4026.48
|
4977672000
|
4026.48
|
27/8/2013
|
4099.37
|
4100.18
|
3954.86
|
3967.84
|
4156996800
|
3967.84
|
26/8/2013
|
4176.75
|
4196.19
|
4120.67
|
4120.67
|
3468430000
|
4120.67
|
23/8/2013
|
4196.1
|
4239.88
|
4151.51
|
4169.83
|
4104094000
|
4169.83
|
22/8/2013
|
4167.45
|
4192.18
|
4107.65
|
4171.41
|
5913409600
|
4171.41
|
21/8/2013
|
4184.23
|
4261.44
|
4150.24
|
4218.45
|
5090712800
|
4218.45
|
20/8/2013
|
4259.6
|
4259.6
|
4062.3
|
4174.98
|
5402594400
|
4174.98
|
19/8/2013
|
4534.31
|
4536.14
|
4310.69
|
4313.52
|
3906464400
|
4313.52
|
16/8/2013
|
4647.28
|
4647.28
|
4568.48
|
4568.65
|
3289657600
|
4568.65
|
15/8/2013
|
4682.97
|
4686.29
|
4664.1
|
4685.13
|
2800799600
|
4685.13
|
14/8/2013
|
4658.68
|
4699.73
|
4649.35
|
4699.73
|
3467140800
|
4699.73
|
13/8/2013
|
4597.19
|
4652.4
|
4597.19
|
4652.4
|
2968920000
|
4652.4
|
12/8/2013
|
4629.38
|
4634.21
|
4581.85
|
4597.78
|
2595198400
|
4597.78
|
9/8/2013
|
4718.1
|
4718.1
|
4718.1
|
4718.1
|
0
|
4718.1
|
2/8/2013
|
4645.25
|
4658.43
|
4619.08
|
4640.78
|
2705466000
|
4640.78
|
1/8/2013
|
4618.96
|
4632.43
|
4592.09
|
4624.34
|
2848430400
|
4624.34
|
3.1.2 Inflasi
DATA INFLASI DAN IHK BULAN AGUSTUS - OKTOBER 2013
Agustus IHK
/ INFLASI 146,25 / 1,12
September IHK / INFLASI 145,74 / -0,35
Oktober IHK / INFLASI 145,87 / 0,09
3.1.3 Tingkat Suku
Bunga SBI
DATA SUKU BUNGA SBI BULAN AGUSTUS - OKTOBER 2013
Tanggal BI Rate
8 Oktober 7,25%
12 September
7,25%
29 Agustus 7,00%
Bab
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
tingkat suku bunga SBI dan tingkat
inflasi secara bersama sama berpengaruh nyata terhadap indeks harga saham
gabungan
Saran
Bagi investor yang akan melakukan
penanaman modal dapat mempertimbangkan tingkat suku bunga SBI dan Inflasi,
karna dapat mempengaruhi angka indeks harga saham gabungan yang berakibat
mempengaruhi harga saham emiten tersebut.
Sumber :